AWAL DAN TUJUAN BANGSA BARAT DATANG KE CINA
Dahulunya,
hanya sedikit sekali orang Cina yang mendiami Macau. Kemudian pada pertengahan
abad ke enam belas, Portugis masuk ke kawasan tersebut. Kala itu orang-orang
Portugis dikenai tarif sewa (fora
do choda), atau jika tidak mereka akan lebih memilih untuk menyuap
pejabat lokal untuk mendapatkan izin tinggal Hingga pada akhirnya Portugis
mampu menancapkan jangkar kekuasaan di kawasan tersebut tanpa upaya penaklukan
yang diiringi dengan kekerasan. “To
some degree, Macau became jointly governed over the centuries, although most
local administration was in the hands of the Portuguese while the Chinese
maintained control over customs through a Chinese magistrate just north of
Macau and a customs house in the town” (Edmonds & Yee. 1999:
803).
Power
yang dimiliki Portugis di atas wilayah
tersebut semakin berkembang dan meluas seiring kalahnya Cina dalam Perang
Opium, tepatnya pada sekitaran tahun 1849. Kekuasaan Portugis bertahan cukup
lama. Sebagai upaya untuk mempertahankannya, maka Portugis mencoba
mempopulerkan bahasa mereka. Bahasa Portugis diajarkan di sekolah-sekolah
negeri khusus ras Portugis dan Macaense (ras campuran Cina-Portugis).
Bangsa
Eropa yang datang pertama kali di China adalah Inggris pada abad ke 16 yang
memilih untuk berdagang opium yang didatangkan dari India. Opium adalah sejenis
candu yang berasal dari buah candu. Pada masa itu cukup luas penggunaan opium
dalam masyarakat China. Bisnis Inggris memasarkan opium sukses telak dengan
mendapatkan pemasaran yang sangat luas di China. Banyaknya pecandu menjadikan
ppemerintah China yang pada masa itu dibawah Kaisar Tao Kwang mengambil
tindakan tegas dengan melarang, menyita, dan memusnahkan opium di berbagai
wilayah. Reaksi tersebut menyulut Inggris untuk menyatakan perang yang dikenal
dengan Perang Opium. Inggris mendulang kemenangan dalam perang ini yang kemudian
memaksa China untuk menandatangani perjanjian Nanjing yang salah satu isinya
adalah menyerahkan Hongkong kepada Inggris sebagai tanah jajahannya.
Setelah
Hongkong digenggam Inggris selama lebih dari satu setengah abad lamanya,
akhirnya Hongkong dikembalikan kepada China pada tahun 1997. Semasa di bawah
pendudukan Inggris, Hongkong berjalan diatas paham demokrasi kapitalis yang
membawanya tumbuh pesat. Muncul kekhawatiran akan terjadi perubahan system pada
saat itu mengingat China menerapkan system sosialis komunis yang pertumbuhan
ekonominya masih berada di bawah Hongkong. Deng Xiaoping, pemimpin China pada
masa itu menerapkan konsep satu Negara dua system yang memberikan otonomi
khusus pada Hongkong terkait banyak hal: mata uang, bea cukai, imigrasi, system
hukum, terkecuali pertahanan nasional dan hubungan diplomatic tetap dipegang
oleh pemerintah pusat di Beijing.
Mengawali
Macau sebagai daerah jajahan Portugis yang datang pada abad ke 16 yang kemudian
mulai mendirikan titik-titik perdagangan di sana. China memperoleh imbalan
upeti dari Portugis sebagai sewa atas Macau. Kendati demikian, China tetap
berusaha mempertahankan kedaulatannya dan warga Cina di Macau tunduk pada hukum
Cina meski Macau berada di bawah pemerintahan Portugis. China terus berupaya
menegakkan otoritas dengan menarik pajak bumi dan menguatkan adat istiadatnya,
meski di Macau telah diangkat Gubernur Portugis yang pertama.
Akibat
dibangunnya pelabuhan sepanjang pantai Macau, pada abad ke 17 dan 18 Macau
menjadi pusat perdagangan yang sangat penting bagi Portugis dengan China, juga
bagi banyak Negara di Asia Tenggara hingga Meksiko. Makau masih berada di bawah
yurisdiksi koloni Portugis bersama Timor Timur yang diakui Lisbon sebagai
propinsi seberang lautan Portugis. Akan tetapi tidak demikian dengan Beijing.
Pada
tahun 1979, Portugis dan China menjalin hubungan diplomatic dan Beijing mulai
mengakui Macau sebagai propinsi Portugis. Beberapa saat kemudian, Gubernur
Macau mengunjungi China demi mencari jalan tengah yang baik bagi status Macau.
Perundingan beberapa kali dilakukan hingga ditemui suatu hasil yang menyatakan
kembalinya Macau ke dalam kedaulatan China secara penuh sebagai Daerah
Administratif Khusus pada tanggal 20 Desember 1999. Sebagaimana Hongkong,
pemerintah China juga menerapkan system satu Negara dua system bagi Macau
dengan perjanjian bahwa China tidak akan memaksakan sistemnya pada Macau,
terkecuali urusan pertahanan dan hubungan diplomatik.
Memasuki
abad dua puluh, legitimasi Portugis semakin meredup, ditambah dengan pengaruh-pengaruh
yang datang dari otoritas Cina dan luar negeri. Otoritas Portugis di Macau juga
mendapat tentangan dari penduduk lokal. Hampir sembilan puluh enam persen
penduduk Macau kini merupakan keturuanan ras Cina. Wilayah Macau yang hanya
memiliki luas 23,5 kilometer persegi tidak memiliki sumber daya yang cukup,
sementara kebutuhan energi meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Hal
tersebut semakin diperparah ketika Cina memutuskan utnuk berhenti memberikan
pasokan ke Macau pada tahun 1950. Banyak penduduk beralih pada sekolah-sekolah
swasta yang berbahasa Kanton maupun Inggris. Imbasnya, pengetahuan para
penduduk mengenai Portugis dan ketidakahlian mereka menguasai bahasa Portugis
menghalangi mereka untuk manjabat di pemerintahan. “The Portuguese from Portugal largely came on short-term
contracts and, after 1974, generally left the territory with every change in
Portuguese national politics”
(Edmonds & Yee. 1999: 804). Portugis menjadi bergantung pada
Macaens sebagai sarana untuk berkomunikasi pada penduduk berbahasa Kanton. Hal
ini kemudian terakumulasi, menyebabkan penduduk Cina pribumi menjadi terasing
dan hanya mendapatkan bagian kecil di pemerintahan. Perubahan dalam politik
Macau terjadi paska revolusi Portugis, menjadi lebih liberal. Pada tahun 1976
parlemen Portugal meratifikasi the
Organic Statute of Macau, memberikan constitutional power untuk menyusun
undang-undang, mengamandemen the
Organic Statute, dan mengawasi pengeluaran. Dewan perwakilan
terdiri dari tujuh belas kursi, enam diantaranya dipilih secara langsung, enam
lainnya dipilih oleh kelompok kepentingan sesuai dengan aturan yang berlaku
saat ini, dan lima sisanya ditunjuk oleh gubernur.
Bagaimanapun
juga, rezim Macau telah membantu RRC pada masa dimana RRC diisolasi oleh dunia
internasional serta mendapatkan sanksi ekonomi dari Amerika dan sekutu tepatnya
pada sekitaran tahun 1950 dan 1960. Macau menjadi penting mengingat kawasan
tersebut merupakan titik transfer dan masuknya jutaan dolar Amerika untuk warga
RRC dari luar Cina. Macau merupakan tempat penyaluran strategic goods yang
diimpor oleh RRC, juga tempat penyelundupan obat-obatan terlarang, serta
sebagai regional gold
transhipment centre. Hubungan Beijing-Portugis berubah sejak
terjadinya pembantaian Tiannmen 1989. Beijing berusaha mencari dukungan
Portugis, menjalin hubungan baik, kerjasama, dan persahabatan. Sementara isu
persiapan penyerahan kedaulatan Macau diurus oleh grup bentukan, Joint Liaison Group.
Strategi Beijing terkait proses transisi Macau terbagai ke dalam tiga tahapan;
pra 1989, 198989 hingga 1997, dan paska 1997 (Edmonds & Yee. 1999: 807).
Proses
Transisi di macau dipengaruhi oleh sikap dan strategi politik pemerintah
Beijing, Lisbon, dan Macau (Edmonds & Yee. 1999: 815). Pihak Beijing lebih
cenderung tidak ingin mengintervensi terlalu dalam dan memberikan pressing yang terlalu kuat
terhadap isu lokalisasi. Elit lokal pro-Beijing yang dominan juga tidak terlalu
mengkritisi pemerintahan Portugis di Macau. Sementara pemerintahan
Portugis-Macau mencoba untuk meraup keuntungan sebanyak mungkin. Proses
transisi juga dipengaruhi oleh kepatuhan penduduk lokan dan komunitas
internasioanl.
Pada
tanggal 3 April tahun 1987 RRC dan Portugal menandatangani Joint Declare yang
menyebutkan bahwa RRC menyetuji dan bersedia untuk melanjutkan pelaksanaan
kedaulatan di wilayah Macau per tanggal 20 Desember 1999. Macau yang merupakan
daerah SAR (Special
Administrative Region) akan diberi otonomi tingkat tinggi. Namun
untuk urusan pertahanan dan luar negeri, Beijing akan mengambil tanggung jawab.
Untuk memastikan bahwa Joint
Declare dapat terlaksana dengan tepat dan menghasilkan atmosefer
yang sesuai agar pelaksanaannya dapat menjadi efektif, Portugal dan RRC sepakat
untuk membentuk Luso-Chinese
Joint Liaison group dan a
Luso-Chinese Land Group. Keberadaan keduanya kemudian secara sukses
mengawal masa “smooth
transition” Macau terhadap kekuasaan Cina. Tidak jarang juga
transisi Macau dari Portugal ke RRC dibanding-bandingkan dengan transisi yang
dialami oleh Hongkong yang lebih kepada “rough
transition”.
Sementara
Macau diduduki oleh Portugis, Hongkong diduduki oleh Inggris. Kedatangan
Inggris ke Cina berawal dari abad ke enam bela yang kemudian membuka pasar
perdagangan Opium. Opium adalah suatu komditas yang tengah digandrungi oleh
penduduk Cina kala itu. Efek negatifnya, banyak sekali penduduk Cina yang
kemudian menjadi pecandu. Kaisar Cina, Tao Kwang, mengambil tindakan tegas
dalam menindaklanjuti kondisi tersebut, yakni dengan cara menyita, melarang,
dan memusnahkan opium. Atmosfer yang demikian secara kontan menyulut amarah
bangsa Inggris. Terselutlah kedua pihak ke dalam perang Opium. Kekalahan Cina
pada perang ini memaksanya untuk menandatangani perjanjian Nanjing dan
menyerahkan Hongkong kepada Inggris.
Selama
lebih dari satu setengah abad Hongkong berada di bawa otoritas Inggris. Di atas
paham demokrasi kapitalis, Hongkong dirubah menjadi sebuah kawasan yang tumbuh
dengan pesar. Pada tahun 1997, Hongkong secara resmi dikembalikan kepada
Beijing. Deng Xiaoping yang kala itu memimpin Cina memberikan otonomi khusus
pada Hongkong. Layaknya Macau, Hongkong juga dijadikan sebagai daerah
SAR. Di sini Beijing memegang kontrol atas pertahanan nasional dan
hubungan diplomatik. Sementara pemerintah lokal Hongkong memiliki wewenang
dalam mengatur mata uang, bea cukai, imigrasi, dan juga sistem hukum yang
berlaku.
KESIMPULAN
Akhirnya
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa peristiwa yang terjadi dalam hubungan
antara China dengan Macau dan Hongkong pada dasarnya relative sama. Keduanya
pada awal mulanya didasari oleh perebutan kekuasaan oleh koloni yang kemudian
kembali dengan system keistimewaan ‘satu Negara dua sistem’. Konsep ini
memberikan keistimewaan-keistimewaan dalam bentuk otonomi untuk mengatur dengan
caranya sendiri. Dalam implementasinya, system ini mampu berjalan cukup baik.
Sebagaimana dicontohkan ketika terjadi krisis moneter Asia pada tahun 1997,
Beijing menyokong penuh pertumbuhan ekonomi Hong Kong sehingga mampu bertahan
dan melaju cukup pesat. Bersamaan dengan itu, ekonomi China juga berkembang
dengan cepat sehingga taraf ekonomi masyarakat China dan Hongkong mampu
berimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Chesneaux, J.1977. and others. China from the Opium Wars to the 1911
Revolution. Harvester Press, Sussex.
http://elokizra-y-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-44649-Asia%20Timur-%28week%206%29%20Hubungan%20NegaraNegara%20Asia%20Timur%20:%20Cina,%20Hongkong,%20dan%20Macau.html
http://sukurris05.blogspot.com/2011/04/pergerakan-nasionalisme-cina-india.html
jika anda butuh nomor togel 2D 3D 4D di jamin 100% tembus silahkan hub AKI DANU di nmr hp beliau 085-322-061-788 terimah kasih
BalasHapusPrediksi togel hongÄ·ong dan togel singapore Akurat 100% dan Arti Tafsir Mimpi
BalasHapushttps://www.klik4d.pw/prediksi-togel-akurat-hk-tanggal-25-oktober-2019/
https://www.klik4d.pw/prediksi-togel-akurat-sgp-tanggal-07-desember-2019/
INFO Pendaftaran Togel : http://159.89.197.59/register/
INFO Prediksi Togel : https://www.klik4d.site
Agen Togel BOLAVITA
BONUS POTONGAN GAMES TOGEL ONLINE
PERMAINAN TOGEL KLIK4D :
2D = 29,25%
3D = 59,25%
4D = 66%
PERMAINAN TOGEL Isin4D :
2D = 30%
3D = 59%
4D = 66%
Bolavita Sekarang Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
Sekarang Bosku Sudah Bisa Deposit Via Pulsa XL & TSEL Minimal Deposit 25rb.
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Telegram : +62812-2222-995
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita