Sistem
Tata Surya
2.3.1 Tata
Surya
Tata Surya adalah Matahari bersama planet-planet,
satelit-satelit, asteroid-asteroid serta semua badan angkasa lainnya di bawah
pengaruh gravitasi Matahari yang bergerak sebagai satu unit di ruang angkasa.
2.3.2 Teori
Terjadinya Tata Surya
a. Menurut
Immanuel Kant - Laplace
Immanuel Kant, seorang ahli filsafat Jerman tahun 1755.
Pierrre Simon Laplace, ahli Fisika Perancis tahun 1796. Keduanya berpendapat
bahwa Tata Surya itu berasal dari kabut, maka teorinya disebut Teori Kabut dari
Tata Surya. Keduanya memiliki sedikit perbedaan.
·
. Pendapat Kant
Susunan Matahari itu berasal dari gumpalan kabut yang
berputar-putar lambat yang kemudian memadat. Atas dasar prinsip tarik-menarik
dan tolak-menolak dari bagian-bagiannya sehingga pada pusatnya membentuk sebuah
inti besar Matahari dan sekelilingnya inti-inti kecil berupa planet-planet,
yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Jadi
planet itu terjadi berasama-sama disamping matahari.
·
Pedapat Lapalace
Susunan
Matahari berasal dari gumpalan kabut pijar (Matahari besar). Karena proses
pendinginan dan pemadatan, maka rotasinya semakin cepat, sehingga sebagian
kabut, yakni bagian luar terpisah membentuk gelangaan-gelangan kabut, akhirnya
menjadi planet-planet.
b. Menurut
Chamberlain-Moulton
Chamberlain seorang Geolog Amerika tahun 1900, Moulton
seorang Atronom. Teori yang diajukan disebut Teori Planetesimal karena menurut
mereka bahan pokok mula-mula dari Tata Surya terdiri dari benda-benda kecil
dingin yang disebut planet-planet .
Tata surya kita terbentuk akibat pengaruh tenaga dari
luar, yaitu karena adanya bintang atau matahari lain yang jalannya terlalu
dekat melalui Matahari kita, sehingga massa matahari kita goncang dari
keseimbangan semula. Sebagian dari partikel-partikalnya terpisah dan melalui
proses pendinginaa sehingga terbentuklah planet-planet termasuk bumi.
c. Menurut Jeans-Jeffreys
Menurut Sir James M. Jeans (1917) ahli Ilmu Astrofisika
dan Harold Jeffreys, ahli ilmu Geofisika, keduanya orang Inggris, mengemukakan
Teori Pasang ( The Tidal Teory) yang mengatakan bahwa kurang lebih 2 milyard
tahun yang lalu, sebuah bintang (matahari kita sekarang) dalam perjalanannya
(peredarannya) pada suau ketika didekati oleh sebuah bintang lain yang lebih
besar dari matahari. Keduanya semakin
berdekatan tetapi tidak sampai bertubrukan. Gaya tarik-menarik keduanya semakin
besar sehingga terjadilah gangguan yang mahahebat terhadap massa gas yang labil
pada kedua bintang itu, sehngga bagian yang berhadap-hadapan tertonjol keluar.
Peristiwa penonjolan itu dapat dibandingkan dengan terjadinya pasang naik pada
laut di Bumi akibat tarikan Bulan.
Semakin berdekatan semakin banyak gas yang menonjol dan
pada saat berpapasan sedekat-dekatnya maka seakan-akan terjadi 'bencana'
terhadap bola gas itu. Bintang
yang mendekati itu beredar terus dan semakin jauh. Gaya tarik-menarik antara
kedua bintang itu sampailah pada batasnya, tetapi massa gas yang telah menonjol
keluar tidak kembali berkumpul dengan bola matahari asalnya.
Setelah gaya tarik-menarik bintang yang menjauh itu tidak
berpengaruh lagi maka terjadilah keseimbanagn pada bagian matahari yang
menonjol. Menurut Jeans, bagian yang menonol itu kemungkinan akhirnya berbentuk
"cerutu". Dalam bentuk cerutu itu diduga terjadi pemisahan-pemisahan
beberapa buah gumpalan gas yang akhirnya berbentuk bola.
Gumpalan-gumpalan gas panas membulat dan semakin lama
semakin dingin memadat, maka terbentuklah planet-planet yang mengelilingi
Matahari.
d. Menurut Gerald P Kuiper (USA)
Teori yang dikemukakan oleh Gerald pada tahun 1950
merupakan teori terbaru dan dipandang memuaskan. Teori ini berdasarkan anggapan
bahwa
Matahari dan semua planet-planet terbentuk dari sebuah
kabut yang pertama. Kabut-kabut itu banyak dijumpai di angkasa raya dan beberapa
dintaranya agaknya sekarang ini berada di dalam proses membentuk
bintang-bintang. Kabut
gas tersebut sangat renggang dan tipis, tetapi karena gaya tarik-menarik
diantara molekul-mlekul penyusunnya, maka berangsur-angsur menjadi pekat dan
akan menjadi massa yang lebih padat. Gaya tarik-menarik ini timbul karena gerakan
berputar-putar dari molekul-molekul itu sendiri.
Gerakan-gerakan itu berangsur-angsur berubah menjadi
gerakan yang berputar mengelilingi suatu sumbu (gerakan rotasi), mengakibatkan
kabut semakin pepat atau pipih bentuknya dan terjadi kondensasi-kondensasi.
Pemusatan-pemusatan bahan-bahan pun terjadi di beberapa tempat. Pemusatan
terbesar terjadi di bagian tengah dan yang lebih kecil terjadi disekelilingnya
yang ergerak terus memutarinya. Konsentrasi bahan yang ditengah itu kemudian menjadi gumpalan-gumpalan yang
nantinya menjadi bintang baru atau Matahari sebagai pusat Tata Surya. Sedangkan
gumpalan-gumpalan yang kecil disebut protoplanet-protoplanet (calon-calon
planet) ynag masih berupa gumpalan-gumpalan gas.
Setelah Matahari selesai berkondensasi, maka mulailan dia
bersinar dengan api nuklir yang dihasilkan bagian dalamnya. Sinar cahaya ini
kemudian menghilangkan gas-gas yang masih banyak menyelubungi
protoplanet-protoplanet disekitarnya. Jika daya sinar Matahari sudah kuat, maka
hilanglah gumpalan-gumpalan yang menyelubungi planet-planet.
Planet yang dekat dengan Matahari berukuran kecil tetapi
lebih pekat/padat, sedangkan yang jauh letaknya berukuran lebih besra tetapi lebih
kecil massanya.
2.3.3 Sifat,
Ukuran dan Gerakan anggota Tata Surya
1). Matahari
Matahari merupakan Bintang sejati yang tiada
henti-hentinya memancarkan sinar dan cahayanya ke segala pejuru semesta. Bumi
mnerimanya tidak sampai berjumlah separuh dari panas seluruhnya. Panas dan
cahaya tersebut memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Pada hakekatnya semua
tenaga yang kita butuhkan berasal dari Matahari.
Contoh : kekuatan angin,listrik, panas dari batu bara,
minyak bumi, panas dari bumi dan lain-lain.
Garis tengah
Matahari kurang labih 1,4 juta km.
Volumenya : 536 kuadrilium km3 gas kelewat panas.
Bobotnya : lebih
dari 2 oktalium ton.
Massanya :
1.960.000.000 juta juta juta ton.
Berkat berat massanya, maka Matahari dengan gaya
penariknya yang mahabesar pula mampu memimpin dan mengatur gerak peredaran para
anggotanya, sehingga seluruh susunan Matahari dalam keadaan seimbang. Daya
tampilnya 27 setengah kali daya tarik bumi, yang sampai ke Bumi hanya 4/11 juta
bagian saja.
Bagian-bagian Matahari
a). Teras (inti)
Matahari
Inti matahari adalah tempat atom hidrogen berfusi menjadi
Helium pada suhu 14 juta derajat Celcius sampai 20 juta derajat Celcius. Tanaga
dilepaskan dalam bentuk sinar gama henat, dan melimpah ke permukaan Matahari,
450.000 km di atasnya.
b). Pabrik Tenaga
Matahari
Kawasan luas (atom dengan skala sembarang). Atom gasnya
mengalami pemboman sinar gama dari teras. Akibatnya sinar gama menjadi sinar
yang tenaganya lebih lemah, misalnya gelombang ultraviolet.
c). Fotosfer
Fotosfer merupakan lapisan bergolak setebal 300 km,
dilanda luapan tenaga dari bawah. Batas luarnya adalah permukaan Matahari,
ditandai oleh bintik Matahari (noda) putih membara tetapi masih lebih gelap
daripada kecerlangan lingkungannya yang bersuhu 6000 C . Jumlah noda
tidak menentu, besarnya beberapa kali ribu Bumi. Noda dapat mengganggu keadaan
listrik di Atmosfer Bumi. Permukaan
Fotosfer merupakan bidang yang berbutir-butir besar-kecil, disebut "granulasifotosfer".
d). Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan bawah Atmosfer Matahari, tebal
6000 km, terutama terdiri dari hidrogen. Jika terlempar dari kromosfer, gas
tersebut membentuk lengkunngan besar dan semburan pancaran gas jauh di atas
pemukaan Matahari, disebut prominance. Warnanya merah dengan bentuk yang tidak
tetap.
e). Korona
Korona merupakan Atmosfer luar Matahari, dekat piringan
Matahari, cukup terang untuk diamati.
Gerak Matahari
Seperti Bumi, Matahari juga selalu berputar pada
sumbunya. Satu putarannya menghabiskan waktu hampir satu bulan. Hal ini dapat
diketahui dari gerak noda Matahari menyeberangi permukaan Matahari secara
perlahan-lahan dari hari ke hari. Setelah kira-kira 2 minggu,sebuah noda akan
mencapai sisi Matahari dan menghilang ke balik Matahari. Dia menghilng selama
kira-kira 2 minggu berikutnya. Selanjutnya akan muncul kembali di sisi seberang
Matahari.
Pada waktu banyak noda, Matahari sangat giat. Terjadi
setiap 11 tahun sekali. Waktu "bernoda" terakhir tampak pada tahun
1980 dan 1991.
Biasanya didekat Matahari terjadi badai. Badai ini sering
mengakibatkan munculnya warna-warni yang indah di atas kutub Bumi, disebut
cahaya kutub (aurora).
2). Planet
Planet berasal dari kata planetair (bahasa Yunani)
artinya pengembara dan menyatakan gerak-gerak yang nampaknya terkatung-katung
diantara bintang tetap. Planet, dalam mengitari Matahari (revolusi) mempunyai
kecepatan dan orbit yang berbeda-beda. Bidang lintasan bumi disebut ekliptika. Bidang
lintasan planet lain terhadap ekliptika miring dengan sudut yang relatif kecil.
Sudut kemiringan itu disebut inklinasi orbit planet yang kebanyakan antara 46'
dengan 70, hanya Pluto yang inklinasinya 1709’.
Lintasan plane-planet berbentuk elips dengan Matahari di
salah satu titik apiya. Bentuk elips lintasan planet tersebut tidak eksentrik,
artinya tidak terlalu lonjong, lebih mendekati bentk lingkaran. Atau
eksentrilitas lintasan planet-planet itu kecil. Akibat dari revolusi, tempat
planet di langit berpindah-pindah diantara bintang-bintang. Itulah sebabnya
planet dinamakan “bintang syayarah” yang berarti bintang pengembara.
a). Merkurius ( Si
anak manja)
Gravitasi sangat lemah, hanya sekitar sepertiga gravitasi
bumi. Planet ini juga tidak memiliki udara (atmosfer), sehingga tidak akan ada
satu makhlukpun yang dapat hidup disana. Memiliki perubahan bentuk seperi
bulan, karena Merkurius terletak di sebelah dalam lintasan Bumi. Wajahnya juga
bopeng-bopeng seperti Bulan. Kecepatannya hampir sama dengan Bumi, karena
bagian intinya terdiri dari unsur berat, terutama besi.
Garis tengah Merkurius kira-kira 4800 km, jarak dari
Matahari 57.600.000 km (jarak terdekat kurang dari 45 km dan jarak terjauh 69
juta km). Merkurius mengelilingi Matahari dengan gerakan yang sangatt cepat,
sekali revolusi selama 88 hari.
b). Venus (gadis
yang pandai menyembunyikan rasa)
Atmosfer Venus sangat tebal, menekan permukaannya 100
kali tekaan atmosfer Bumi. Suhunya 500 derajat Celcius, wajah Venus selalu
diselubungi awan tebal. Awan Venus bagian atas bergerak sangat cepat,
mengelilingi Venus setiap 4 hari sekali. Venus memiliki bentuk semu.
Besar Venus hampir sama dengan Bumi, garis tengahnya
12.320 km, masaanya 4.760 juta juta juta ton. Bentuk bulat penuh.
Rotasi Venus lebih lambat daripada Bumi, yaitu 243 hari
sekali putar (Bumi 24 jam). Revolusinya =224 hari. Jadi sat hari di Venus lebih
lama daripada satu tahunnya. Perputaran pada porosnya berlainan dengan planet
lainnya. Matahari bagi Venus selalu muncul 117 hari dan tenggelam di timur.
c). Bumi (tempat
tinggal yang indah)
Bumi adalah satu-satunya planet yang bisa didiami oleh
makhluk hidup.
- Garis tengahnya
: 12.700 km.
- Massanya : 5.850 juta juta juta ton.
- Jarak dari Matahari : 149 juta km.
Sekali putar pada porosnya, Bumi memerlukan waktu selama
24 jam, dan sekali beredar terhadap Matahari memerlukan waktu 365 ¼ hari.
d). Mars (Si muka
merah)
Menurut pengamatan, baik dengan teropong maupun tidak
dapat disimpulakan bahwa Mars memiliki warna merah. Atmosfernya berdebu,
sebagian besar terdiri dari Karbondioksida, oksigen dan Nitrogen.
Besar planet ini hanya sekitar setengah kali Bumi, dengan
garis tengah 6,720 km dengan massanya 630 juta juta juta ton. Jaraknya dari
Matahari 226.400.000 km (satu setenah kali jarak Bumi dengan Matahari). Sekali
putar pada porosnya Mars memerlukan waktu 24,6 jam, sedangkan untuk sekali
mengelilingi Matahari lamanya 1,9 tahun.
e). Yupiter (Si
tubuh raksasa)
Permukaan Yupier terentuk dari gas, sehingga dia
merupakan bola gas dan permukaannya tidak terlalu padat. Semakin ke dalam
keadaannya semakin padat. Bagian dekat pusatnya sangat padat dan bersusu
tinggi.
Yupiter adalah bagian Tata Surya yang paling besar,
sehingga dapat menelan sekiar 1.300 buah Bumi. Perputaran sumbu Yupitar sanagt
cepat, yakni kurang dari 10 jam, sehingga mengakibatkan :
-
Sehari di Yupiter sama dengan 10 jam di Bumi.
-
Seperti di Bumi panjang hari di Yupiter tidak sama.
Di bagian katulistiwa hari paling pendek dan di bagian
kutub 5 menit lebih panjang. Tahun di Yupiter sangat panjang. Lintasannya
berbentuk lingkaran besar, dari Matahari berjarak 778 juta km. Untuk sekali
mengelilingi Matahari memerlukan waktu 12 tahun.
Yang menkjubkan dari permukann Yupiter ialah adanya
sebuah “bintik merah besar” yang pertama kali ditemukan oleh Geovani Dominico
pada sekitar 200 tahun yang lalu. Bintik tersebut merupakan sebuah pusaran
angin yang sangat besar. Panjangnya selalu berubah-ubah, antara 14.000 sampai
40.000 km, lebarnya sekitar 13.000 km. Disebelah bawah bintik mrah tampak 3
pusaran alam yang berbentuk lonjong dan berwarna putih. Mungkin semua itu hasil
pancaran panas dari tubuh Yupiter. Yupiter mempunya ukuran yang luar biasa, volumenya 1000
kali volume Bumi. Massanya lebih dari 2 kali gabungan 8 planet lainnya. Garis tengah
katulistiwa Yupiter 143.200 km. Jarak dari Matahari 782 juta km. Dari
pengamatan Voyager I dan dan II milik AS tanggal 20 Agustus 1977, diketahui
Yupiter memiliki 17 buah satelit, 2 diantaranya lebih besar dari Bumi.
f). Saturnus (Si
penari Hulahop)
Saturnus merupakan planet yang tediri dari bola gas
raksasa. Permukaannya lunak dan tipis. Saturnus memancarkan panas lebih besar
dari yang diserap Mtahari yakni 2 kali lipat. Hal ini menunjukkan adanya proses
pendinginan semenjak terbentuknya sekitar 4.600.000.000 tahun yang lalu.
Atmosfernya mengandung hidrogen, helium, metana, etana dan sedikit amoniak.
Diameternya 120.160 km. Merupakan planet raksasa arena
hampir sebesar Yupiter. Rotasinya 10 jam 14 menit. Revolusinya 29,5 tahun.
Jaraknya dari Matahari 1.417.000.000 km. Penerbangan lintas Voyager I (November) mengungkapkan
bahwa Saturnus memiliki rausan lapis cincin dan dikitari oleh sejumlah satelit
alam yang berjumlah 22 buah.
Tata
cincin Saturnus
Tata
cincin Saturnus terdiri dari 3 sabuk lebar berupa bongkah besar berlapis es.
Lebar ketiga sabuk itu antara 16.000 sampai 25.000 km. Jika diamati dari
keudukan Bumi yang berubah-ubah, kemiringan Saturnus nampak berubah-ubah
dariwaktu ke waktu di sepanjang orbitnya di sekeliling Matahari yang memakan
waktu 29,5 tahun.
Ø Pada tahun 1966, dari Bumu serbuk Saturnus hampir terlihat tepat dari
samping, dannampak sebagai satu jalur gelap melintasi pusat planet tersebut.
Ø Tahun 1973, dari Bumi tubuh Saturnus nampak cukup miring, dan menunjukkan
bentangan cincin serta sela-sela yang menggalur diantaranya.
Ø Tahun 1981 dari Bumi cincinnya nampak lagi dari samping.
Bentangan-bentangan cincin tersebut sedikit nampak pada lambung Saturnus
g). Uranus (Si
petualang misterius)
Uranus ditemukan oleh Sir William Herschel (1891). Uanus
kaya dengan insur ringan terutama dengan hidrogen dan helium, tetapi lebih
padat daripadaYupiter dan saturnus. Satelitnya ada 5 buah yakni : Miranda,
ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
Perputaran pada sumbunya sangat cepat yakni10,8 jam dalam
seklai putar. Keunikan dari Uranus ialah mempunyai kedudukan sumbu miring,
sehingga sekitar 40 tahun sekali bagian kutubnya selalu tepat menghadap ke
Matahari. Arah rotasi Uranus seperti Venus yakni rektograd (timur-barat). Waktu
revolusinya kurang lebih 84 tahun. Idang lintasan satelit-satelitnya memotong
bidang lintasan hampir tegak lurus. Uranus seperti halnya Yupiter, rupanya juga memiliki
gelang. Gelang Uranus ini menurut hasil analisis seorang astronom Stan Dermott
dari Univeritas Cornell. Uranus lebih kecil dari Saturnus. Diameternya 46.880
km dan jaraknya dari Matahari 782 juta km.
h). Neptunus (Si
pembuat ulah)
Neptunus disebut sebagai kembarannya Uranus karena
keadaannya seperti Uranus yakni lebih padat dari Yupiter dan Saturnus. Baik
Uranus maupun Neptunus mempunyai kandungan hidrogen dan helium yang kurang
dibandingkan dengan Yupiter dan Saturnus.
Ditemukan pertama kali oleh John Adam pada tahun 1846
dari Inggris berdasarkan perhitungan di atas kertas 9terbengkalai karena
astronom Royal bernama Airy kurang tertarik), Le Verrier, seorang astronom
Prancis menemukan dengan menggunakan teropong. Neptunus memiliki 2 satelit
yakni Triton yang lebih besar daripada Bulan. Menurut astronom Dr. Thomas Mc
Cord, Triton sekitar 10-100 juta tahun lagi akan jatuh dan masuk ke dalam
atmosfer Neptunus. Selain Triton Neptunus juga memiliki satelit yang sangat
kecil yaitu Nerid. Sekali
berputar pada porosnya Neptunus memerlukan waktu selama 16 jam. Sedangkan gerak
edar Neptunus
terhadap Matahari menghabiskan waktu 165 tahun. Diameternya 50.000 km dengan
jarak dari Matahari 4.468.800.000 km.
i). Pluto (Si anak
kecil yang gemar berdingin-dingin)
Pluto di duga keadaannya sangat padat dan sangat dingin
sebab jaraknya sangat jauh dari Matahari. Pluto bersinar sangat lemah sehingga
tidak mungkin tampak tanpa menggunakan teropong yang kuat. Intasan Pluto tidak
jauh dari Neptunus, dalam lintasan yang agak miring, maka tidak ada kemungkinan
untuk menubruk Neptunus.
Ukuran Pluto diduga lebih kecil dari ukuran Bumi bergaris
tengah sekitar 5.900 km. Perputaran pada sumbunya memakan waktu ,4 hari Bumi,
jadi sangat lambat. Untuk memutari Matahari dalam satu kelilingnya, Pluto
memerlukan waktu 248 tahun. Jaraknya dari Matahari sekitar 5.865.600.000 km.
Pluto ditemukan oleh Clyde W Tombaugh (1930), astronom
bangsa Amerika. Pluto memiliki sebuah satelit “ Charon”, ditemukan oleh James
Christy (1978) yang mengorbit Pluto pada jarak 17.000 km.
Pada tanggal 24 Agustus 2006 IAU ( International
Astronomical Union = Kesatuan Astronom Internasional) menggelar pertemuan di
Praha, Republik Ceko untuk membahas status Pluto yang masih dipertanyakan.
Hasil dari pertemuan tersebut Iau memutuskan untuk mencoret Pluto dari jajaran
Tata Surya dengan alasan lintasan orbit Pluto menjauh dari Matahari dan mendekati
bintang lain.
3). Komet (Si penjaga keluarga)
Komet sejenis dengan planet, karena tanpa ada sinar dari
Matahari dia tidak akan kelihatan. Komet sebagai benda langit yang tidak padat
terbentuk dari pecahan-pecahan bahan yang sangat kecil bercampur dengan gas
tipis. Gas itu sangat tipis, sehingga sebuah komet hanya memiliki daya gravitasi
yang sangat lemah. Bila sebuah komet lewat ke dekat sebuah planet, maka planet
tersebut akan menriknya keluar dari garis lintangnya tetapi komet sendiri tidak
akan menggerakkan planet itu, sekalipun ukuran komet yang paling besar.
Bentuk lintasan Komet berupa elips (lonjong) smpai
parabola-hiperparabola dengan Matahari disalah satu titik apinya. Kala edaran
berkisar antara beberapa tahun sampai jutaan tahun. Apabila berkelanajauh dari
Matahari komet itu tidak berekor. Tetapi pada waktu endekati Matahari sebagian
gas bekunya terkena panas Matahari dan memuai menjadi bola besar menyala dengan
ekor jutaan km. Ekor yang terdorong tanaga Matahari itu selalu menjauhi
Matahari ke arah angkasa. Komet diberi nama sesuai dengan nama penemunya. Komet
yang muncul dalam periode tertentu disebut komet periodik (komet berkala).
a). Komet Halley
Penemunya adalah seorang astronom yang bernama Edmund
Halley, tahun 1066. Pemunculan tanggal 13 Mei 1910 dengan ekornya 18 juta km,
melintasi antara Bumi dan Venus. Bumi menerobos ekornya tanpa menderita
bencana. Seanjutnya komet Halley muncul setiap 76 tahun sekali. Pemunculan
terbaru antara bulan Maret sampai Mei 1986. Ini berarti komet Halley akan
muncul lagi pada tahun 2062 yang akan datang.
b). Komet Kohoutek
Ditemukan oleh Dr. Lubos Kohoitek pada tanggal 7 Maret
1973.
c). Komet Biela
Ditemukan oleh wihelm von Biela dari Austria tahun 1826.
4). Meteor atau
Bintang Beralih ( Si tahi bintang )
Meteor adalah objek langit yang muncul dengan tiba-tiba
sebgai bintang yang brgerak cepat dan segera padam. Objek langit itu berupa
benda-benda gelap yang tak terkira jumlahnya dan melayang-layang kian kemari di
angkasa akiba gaya tarik Bumi dan planet-planet lainnya. Garis tengah objek
kecil itu 0,2-0,5 mm, maka disebut debu, pasir atau kersik langit. Jika objek
langit tersebut masuk ke dalam atmosfer Bumi maka akan terjadi pergeseran yang
sangat cepat. Umumnya telah habis di udara atau hancur sebelum mencapai Bumi,
akibat panas yang timbul arena pergeserannya dengan atmosfer.
Ndaru (bola api) merupakan meteor yang besar. Pada
umumnya sebelum jatuh ke abumi telah meletus dan pecah-pecah. Meteor yang jatuh
di Bumi memiliki ukuran bermacam-macam, yakni dari 1-5 kg, besar 5-10 m3,
berat 25-60 ton.
Contoh :
Meteor raksasa yang jatuh di Siberia (30 juni 1908)
mengakibatkan pohon tumbang seperti rentetan domino sampai sejauh 50 km dari
pusat ledakan. Orang rebah ke tanah, kaca jendela terlempar sejauh 160 km. Pada
jarak 600 km dari jatuhnya meteor, rel kereta api “trans Siberia” melengkung.
Di Wladivostock seberat 1000 ton pada 12 September 1908.
Kawah Meteor Wolf, di Australia ditemukan dari udara pada
tahun 1947. Paling sedikit 14 buah kawah, atau astrobleme (“luka bintang”)
seperti itu telah ditemukan di permukaan Bumi.
Pada waktu-waktu tertentu dalam satu tahun jumlah ini
istimewa banyaknya sehingga disebut hujan meteorid. Geronbolan bintang jatuh
ini seolah-olah datang dari satu arah dari langit dan diberi nama menurut rasi
bintang yang terdapat di daerah titk itu. Misalnya hujan meteorid Perseid dari
rasi perseus (10 s/d 13 Agustus), hujan Lenoid dari rasi Leo tampak 14 s/d 16
November. Ternyata kebanyakan hujan bintang (meteor) ini berasal dari sisa
komet yang telah hancur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar